Monday, January 1, 2018

DUNIA

DUNIA
Oleh : Abdul Leman

Surga yang indah…
Neraka yang menawan…
Dunia yang berkuasa…
Ah…. Aku tahu itu….

Wahai dunia…. Engkau begitu aneh tak elok dipandang mata..
Melihatmu begitu jijiik, namun aku ingin menggenggammu
Mendengarkan namamu aku enggan, namun aku ingin menguasaimu
Berada ditempatmupun aku risi namun aku ingin selamanya berada disini

Dunia… janganlah engkau membawaku kerusukmu.
Janganlah engkau jadikan detak jatungku sejalan dengan nadimu
Karena aku hanyalah debu jalanan ditempatmu.
Bahkan orangpun menutup hidung jika bersamaku.

Siapalah diri ini mampu menari tanpa nurani
Indahkah jiwa ini bernyanyi hanya dengan hati
Pantaskah mulut ini tertawa,  tanpa selembar harta
Namun akupun ingin bersyukur tapi tak semudah kukur

Yaallah… maafkanlah jiwa ini yang hanya mampu berdo’a
Sucikanlah hati ini dari fana’nya dunia yang ku pijak ini.
Tuntunlah raga ini untuk mensyukuri segala nikmatmu

Jangan biarkan nuraniku luka karena goresan penyakit hati

Sepijak Kasih Dari Ibu

SEPIJAK KASIH DARI IBU
Oleh : Abdul Leman

Kau lebih dari malaikat
Tapi aku jauh lebih dari penghianat
Kau lebih dari emas permata
Tapi aku jauh lebih dari hewan melata
Aku gila ibu, aku gila, ya.. aku gila
Aku benci cerita ini ibu, aku benci…
Aku juga tahu ibu bagaimana senyummu lebar ketika aku lahir dari rahimmu
Aku tahu ibu kebahagiaanmu bertambah ketika aku beranjak besar
Aku tahu ibu bagaimana engkau merawat membesarkanku.
Aku tahu ibu ketika engkau marah karena aku salah
Tapi apa kini balasanku untukmu…
Aku rela menghianatimu.
Bahkan aku bangga ketika aku menipumu
Aku tahu ibu jika kau tahu aku salah
Tapi mengapa..? mengapa engkau menutupinya demi senyum lepasku
Aku ingin tertawa lepas diluaran sana
Namun aku tak mau tahu bagaimana engkau mampu membuatku begitu.
Maafkan aku ibu maafkanlah
Kini kau telah tiada akupun tak tahu harus bagaimana meminta maaf padamu
Bagaimana ini, bagaimana aku bisa mengatakan segala kesalahanku padamu
Bukan…. Bukan salah takdir kau telah tiada Tapi ini salahku.
Yaallah maafkanlah aku, ampunilah segala kesalahan ibuku.

Jika aku mampu mengubah takdir biarkanlah nyawa ibu ku Engkau ganti dengan Nyawaku

sekuntum doa untuk guruku

SEKUNTUM DOA UNTUK GURUKU
Oleh: Abdul Leman

Engkaulah yang telah mengajarkan huruf-huruf hijaiyah Di zaman yang begitu runyah
Alif.. Ba.. Ta.. Sa..
Ah.. apa itu aku tak kenal aku lebih kenal soal sinetron romansa
Namun  kau kembali mengajarkannya tanpa putus asa

Alif..Ba..Ta..Sa
Kau mengulanginya lagi mendendangkan dalam ingatanku
Ku eja satu persatu huruf itu berulang kali
Kau pun terus menerus menuntunku hingga aku mahir

Alif.. Lamm.. Mim
Lalu kudendangkan surat itu
Pertamakalinya dengan ayat-ayat cinta illahiyah menggetarkan nuraniku
Menembus jutaan asa dizaman edan ini

Kau ajarkan jutaan arti tentang kehidupan yang berakhlakul karimah
Dan mampu membuatku bergantung pada tuntunan hidup yang sejati
Yaitu alqur’anul karim

Wahai guruku..Terimaksih kuhaturkan untukmu

Takkan bisa kukenal huruf itu
Takkan bisa ku bersahabat dengat ayat-ayat suci itu
Dan takkan bisa kulantunkan gema illahi itu
Tanpa sebuah perantaramu

Ya Allah tambahkanlah rizki guru-guruku
Karuniakanlah nikmat kesehatan, kebahagiaan dan keselamatan Sepanjang baki-baki umur guruku
Ya Allah yang maha menrima taubat dan tuan punya syurga
Jadikanlah kubur mereka kelak menjadi taman syurga, Tempat kerehatan yang abadi
Karena merekalah yang selalu menemani dikelas sebagai raudahMu

Amin Ya Allah… amin ya robbal alamin