Pages

Sunday, November 25, 2018

kumpulan puisi KECIL karya Abdul Leman

kumpulan puisi pendek karya Abdul Leman



 SEKASIH EMBUN
oleh : Abdul Leman 
 
Sejuk menderu menari dicakrawala.
Menuas putih melati, harum dalam pelukan.
Bergerilya menembus diantara semesta.
Tak terang tak gelap pula.
Tak terik tak dingin pula.
Mendesah di antara lorong-lorong sang waktu.
Melolong menuai embun pagi.
Berdansa seolah hanyut dalam melodi.
Sekasih putih menghayal dalam dusta.



Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan teks

Angan
oleh : Abdul Leman

Aku yang tak tahu tentang garis nasib.
Hingga terhempas ke tanah orang.
Menggadai mimpi - Mimpi yang menghitam.
Ia mengaung ditengah kesunyian.
Berteriak mencoba menggugah dirinya sendiri.

Agar mimpi tak lagi dimalam hari.
Agar cita berubah menjadi cinta.
Agar semu menjadi tak jemu.
Agar samar tak lagi nanar.
Bias nafsu membius sesak dalam dada.
Merampas apa saja yang telah tergambar dalam otak.
Sesak yang tak bertuan hanya terisak dalam batin.
Merasuk tanpa tahu siapa yang mesti bertanggung jawab.
Aku tak sendirian hanya saja tersendiri.
Atas apa saja beban yang begitu rumit.
Siapa yang mau mendengar tetang cerita sesak ini.
Sedang mereka saja hanya melihat setiap candaku.
Ingin sesekali berlari tanpa berfikir yang ditinggal.
Ingin menolak lupa namun langkah terasa cacat.
Semuanya tentang inginnya angin.

Gambar mungkin berisi: teks



SENJA KALA ITU 
oleh : Abdul Leman

Menerka-nerka sebuah senja.
Melukiskan keresahan bersama bayangan langit yang mulai menua.
Melumatkan sekian banyak beban hari yang tak tercerahkan,
untuk kemudian berdecak pada tiap keajaiban.
Kau tau, cinta?
" Menyibir senja kala itu telah mengajariku membahasakan cinta pada tiap peluh cintaku yang tak lagi kau hargai.
yang kau tinggal pergi lalu ku bawa mati "





SEBENTAR LAGI SAYANG.
oleh : Abdul Leman
Nyalembeng/26 sept 2017

dia yang selalu memandangi cakrawala sembari menitik setiap gerak gerik matahari yang terus menjauh.
menghilang diantara mega langit sore.
tenggelam menuju malam yang pekat.

sebentar lagi sayang....!!
aku masih ingin bersua bersamamu.
menari dibawah mentari senja.
membuka diri menuju malam yang indah berasama kelipan bintang.
dekaplah jiwaku sayang...!!
untuk merangkul mimpi yang telah kita ukir menuju malam.
satu mimpi yang kita gadaikan pada bintang malam.
oh... nyatanya hujan datang sayang...!!
mendungpun tak terelakan lagi keberadaannya.
bintang mimpipun hilang seketika tak perduli berapa banyak mimpi yang telah diukir.
sebentar lagi sayang...!!!
aku masih ingin merangkai cinta bersamamu.
apakah kau tak ingin menunggu bintang fajar..?
untuk menagih mimpi yang telah tergadaikan pada bintang malam.
kenapa kau pergi sayang...?
membalikan diri dan berlari menjauh menuju mentari pagi.
oh.... mungkin saja kau tak ingin berjodoh lagi.



SI JENAKA
oleh : Abdul Leman

Ini hari dimana sang jenaka mencumbui bibirnya.
Tertawa menelan sepinya derita.
Membaur serupa bunglon hinggap pada putik bunga.
Sedu sedan menarik pandangan si kodok.
Tak perasa tak pula merasa.
.
Ini hari dimana angin berkelok-kelok menembus celah dinding.
Membisu namun pasti memburu.
Si jenaka pun berkata "tak usah kau merayu, ini cinta bukan derita".
Angin berlalu dan datang kembali kali ini ia membisu merdu nan syahdu.
Si jenaka terdiam namun dalam hatinya berkata "aku bukan mereka yang mampu membalas alunan cinta dengan harta, karena aku hanya punya cinta dalam canda duka"
.
Aku tak butuh janji dari pengakuan lidah yang tak bertulang itu.
Meski kau serupa bidadari pagi.

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan teks






Gambar mungkin berisi: teks






Gambar mungkin berisi: teks

AKU DALAM KENAMUNAN

oleh : Abdul Leman
/Pondok kopi/05/06/18

Aku....?
Namun....!
Aku tanya kenapa denganku.?
Aku jawab bagaimana denganku..?
Aku tanya dimana salahnya..?
Aku jawab apa salahnya..?
Aku berjalan dengan prinsip lalu,
Namun harapan baru mengadilinya.
Aku berjalan dengan harapan baru,
Namun prinsip lalu mencramahinya.
Meski jejakku masih selalu saja berjalan gagah.
Namun saat ini langkahku begitu pongah.
Meski mataku tak nanar untuk mengarah.
Namun saat ini aku tak tahu menuju arah.
Aku yang berkoar.
Namun aku yang terkubur.
Aku yang mecumbui.
Namun aku yang mencundangi.
Boleh saja kau bilang aku pecundang.
Boleh saja kau bilang aku bajingan.
Pasrah melangkah menuju arah yang tak terarah.
meski malam tak kelam dan siang tak usang .

1 comment:

  1. Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
    pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C

    ReplyDelete